Klasifikasi makhluk hidup didasarkan kepada pemikiran para ahli dalam mengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan syarat internasional. Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.
1. Definisi Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup didefinisikan oleh Ernst Mayr sebagai
“Pengaturan entitas dalam serangkaian kelas hierarkis, di mana
kelas-kelas yang hampir sama atau terkait pada satu tingkat hierarki
digabungkan secara komprehensif menjadi lebih inklusif di level kelas
yang lebih tinggi.” Kelas didefinisikan sebagai "kumpulan entitas yang
sama".
2. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:
- Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
- Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.
- Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
- Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
3. Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
- Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
- Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
4. Tata Nama Ilmiah Makhluk Hidup
Nama ilmiah makhluk hidup diambil dari genus dan spesies dalam
klasifikasi makhluk hidup. Berikut adalah tata nama ilmiah makhluk
hidup:
- Menggunakan bahasa Latin
- Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi makhluk hidup tersebut.
- Genus terletak di kata pertama
- Spesies terletak di kata kedua
- Dicetak miring atau diisi garis bawah
- Huruf pertama pada kata pertama harus kapital
- Huruf pertama pada kata kedua tidak kapital
Contoh adalah Oryza sativa yaitu nama ilmiah tanaman padi. Oryza menunjukkan genus dan sativa merupakan penunjuk spesies tanaman tersebut.
5. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan
makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu
atau lebih persamaan.
Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
5.1. Berdasarkan Persamaan
Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan
elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena memiliki
bulu,sayap, dan paruh.
5.2. Berdasarkan Perbedaan
Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang
berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan
elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.
5.3. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama
yang dapat dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hidup
tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila hendak
menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah bentuk
pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.
Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati
dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya berkas pengangkut,
ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.
5.4. Berdasarkan Ciri Biokimia
Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi
makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di
atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis
enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut dapat
menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan
lainnya.
5.5. Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.
6. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:
- Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.
- Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
- Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.
Linnaeus memperkenalkan hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan
makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari
tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :
- Kingdom (kerajaan)
- Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
- Classis (Kelas)
- Ordo (Bangsa)
- Familia(Keluarga/Suku)
- Genus (Marga)
- Spesies (Jenis)
7. Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup
sistem klasifikasi, dapat digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenik.
7.1. Klasifikasi Sistem Alami
Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari
adanya persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan mengamati makhluk
hidup secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing,
anjing, sapi, kuda, dan harimau.
Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang
itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk suatu kelompok seperti yang
dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan
terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.
Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan
Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hidup menjadi dua
dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi
menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan
tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.
7.2. Klasifikasi Sistem Buatan
Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan
lebih baik, sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem
klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh
Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus,
seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan
perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut.
- Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
- Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.
- Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
8. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup
Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak
ragamnya, maka disusunlah suatu aturan pengelompokan. Pengelompokan
dilakukan pada tingkatan tinggi sampai ke tingkatan rendah seperti
berikut ini.
8.1. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)
Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup.
Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia dan semua tumbuhan
dimasukkan dalam kingdom Plantae.
8.2. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka
dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan dimasukkan ke dalam suatu
keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk
jenis hewan dan dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan.
Misalnya seperti hewan yang terlihat pada Gambar diatas.
Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang
belakang. Ada juga hewan yang memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula
yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.
Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.
8.3. Kelas
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau
divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum
memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.
Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain.
Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping
satu dan berkeping dua. Dengan demikian, tumbuhan mempunyai divisio:
Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.
8.4. Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran.
Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).
Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo
Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).
8.6. Famili (Suku atau Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili
ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak
persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae.
Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae
(keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah Solanaceae (keluarga
kentang), Rosaceae (keluarga mawar).
8.7. Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama
genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari
nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf
pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau
ditulis tegak dengan digaris bawah.
Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing).
Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).
8.8. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau
satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang
dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan
keturunan yang subur (fertil).
Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada
species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan
nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya.
Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).
Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem
yang disebut dengan Sistem Binomial Nomenklatur (Sistem nama ganda)
yang mempunyai aturan-aturan sebagai berikut:
- Species terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.
- Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
- Menggunakan bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawahi.Contoh : Nama species Pisang ; Musa paradisiaca L , Genus : Musa, Species : paradisiaca. Beberapa alasan dalam klasifikasi menggunakan bahasa latin, karena:Agar tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis, Nama ilmiah jarang berubah,Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Menurut RH.Whittaker yang didukung oleh banyak ahli biologi, pada tahun
1969 dikembangkan klasifikasi makhluk hidup menggunakan sistem lima
kingdom sebagai berikut :
1 . Monera
Makhluk hidup yang tergolong monera memiliki sel prokariotik atau tidak
memiliki membrane inti. Kelompok ini terdiri dari bakteri dan ganggang
hijau biru (cyanobacteria).
2 . Protista
Makhluk hidup yang tergolong protista memiliki sel eukariotik atau
membrane inti. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan. Kelompok protista yang menyerupai hewan adalah protozoa dan
protista yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang.
berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi :
a)Rhizopoda/Pseudopodia (hewan berkaki semu)
contoh: amoeba pruteus dan entamoeba coli
b)Flagellata (hewan berbulu cambuk)
contoh: euglena,tripanosoma,dan clamydomonas
c)Cilliata (hewan berbulu getar)
contoh:Paramecium dan Didinum
3 . Fungi
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tidak dapat membuat makanannya
sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organic
dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit.
Kelompok yang tergolong jamur adalah semua jamur kecuali jamur lender
(myxomycota) dan jamur air (oomycota).
4 . Plantae
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang
telah berdifirensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas
sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof). Kelompok
ini terdiri dari, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji
terbuka dan tumbuhan berbiji tertutup.
5 . Animalia
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang
telah berdifirensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat
makanannya sendiri yang bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari
semua hewan, yaitu hewan yang tidak bertulang belakang (avertebrata)
dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
a)Vertebrata
1)Aves
ciri-ciri
kelompok aves yaitu homoioterm (suhu tubuh tidak tergantung dengan suhu
lingkungan),berkembangbiak dengan cara bertelur,kulit berbulu,memiliki alat
gerak berupa kaki dan sayap,bernapas dengan paru-paru,dan fertilisasi secara
internal.
2)Pisces
ciri
kelompok pisces yaitu poikiloterm(suhu berubah sesuai dengan suhu
lingkungan),berkembangbiak dengan bertelur,tubuh bersisik,alat gerak berupa
sirip,dan bernafas dengan insang.
3)Reptilia
ciri
kelompok reptilia yaitu poikiloterm,bergerak secara melata,berkembangbiak
secara ovipar dan ovovivipar,dan bernapas menggunakan paru-paru
4)Mamalia
Ciri kelompok
mamalia yaitu homoioterm,pada umumnya berkembangbiak dengan melahirkan,dan
bernapas menggunakan paru-paru
5)Amphibia
Ciri hewan
amphibia yaitu mampu hidup di air dan didarat,poikiloterm,dan berkembangbiak
dengan cara bertelur
b)Avertebrata
·
Protozoa(hewan bersel satu)
Contoh:euglena,paramecium,dan
amoeba
·
Porifera(hewan berpori)
Contoh:karang,spons
·
contoh: ubur-ubur,anemon,hydra
·
Vermes (cacing)
a.
Cacing pipih (platyhelmyntes)
b.
Cacing gilig (nemathelmyntes)
c.
Cacing gelang (annelida)
·
Molusca(hewan lunak)
Contoh:kerang,cumi-cumi,dan
siput
· Echinodermata(berkulit duri)
Contoh:lilia
laut,tripang,dan bintang laut
·
Arthropoda(berkaki dan tubuh beruas-ruas)
a.
Insecta
b.
Myriapoda
c.
Archnida
d.
Crustasea